Mengaku NU, Tapi Malah Tidak Sejalan Dengan NU?
Banyak orang yang mengaku warga NU mengira bahwa menjadi NU itu sudah cukup dengan qunut, tahlil, maulidan, ziarah kubur dan lain sejenisnya. Pedahal, hal tersebut hanya sebagian kecil dari prinsip ke-NU-an.
Sejatinya seseorang yang mengaku warga NU harus memiliki 4 prinsip utama. Yakni prinsip-prinsip yang sudah diwariskan oleh para ulama pendiri NU.
APA SAJA 4 PRINSIP WARGA NU ITU?
1. Prinsip Amaliyah
Nahdlatul Ulama merupakan organisasi islam yang mengusung ideologi ahlussunnah wal jama'ah. Yakni ideologi yang menjaga kemurnian islam dengan berpegang pada sunnah nabi dan para sahabat. Dengan terdisiplin melalui sanad ilmu yang jelas, dengan ciri-ciri:
Bermadzhab pada salah satu madzhab fiqih yang empat; Hanafi, Maliki, Syafi'i dan Hanbali.
Berakidah sesuai dengan akidah islam yang diajarkan Rasulullah. Disiplinannya telah disusunkan oleh Imam Abu Hasan al-Asy'ari dan Imam Abu Manshur al-Maturidi.
Bertasawuf sebagaimana yang telah dirumuskan Imam Al-Ghazali dan Imam Junaidi al-Baghdadi.
Sehingga bisa dikatakan, bukan orang NU apabila amaliyahnya bukan amaliyah Ahlussunnah wal Jam'ah. Apalagi bila sampai menyerang amaliyah ahlussunnah wal jamaah, itu jelas bukan NU.
2. Fikroh (pemikiran)
Dalam cara pandang dan berfikir, warga Nahdlatul Ulama senantiasa mengusung nilai-nilai yang berhaluan pada konsep tasammuh (toleran), tawasuth (pertengahan), tawajun (seimbang) dan mu'adalah (berkeadilan).
Warga NU senantiasa teduh dan tidak condong pada pemikiran liberal, tidak pula pada radikal. Bersama prinsip tersebut, orang NU sejatinya tidak akan mudah kagetan. Dan tidak akan terjebak pada pemikiran yang sempit dan kaku.
Dengan demikian, bisa dikatakan bukan prinsip NU apabila ada orang yang berfikir liberal, apalagi radikal. Orang yang melakukan aksi terorisme, meyimpan bom, dan menyembelih orang sebagaimana ISIS, maka itu bukan cara berfikir orang NU.
3. Harokah (gerakan)
Menjadi warga NU tentu harus bergerak dan sesuai dengan cara NU.
Gerakan NU bisa dimulai dengan turut serta menjadi bagian kader NU, atau menjadi simpatisan yang senantiasa mendukung berbagai kegiatan-kegiatan yang baik di NU.
Maka tidak dibenarkan bila seseorang mengaku NU namun malah masuk dalam gerakan atau organisasi yang justru bertentangan dengan gerakan NU. Apalagi sampai masuk dalam gerakan yang ingin menghancurkan NU, maka hal demikian tertolak sebagai warga NU.
Sebagaiaman ada orang mengaku NU namun masuk dalam gerakan/organisasi yang berafiliasi dengan wahabi, HTI, dan lain semisilnya. Maka hal tersebut tidak dibenarkan. Sebab wahabi masuk dalam kategori gerakan yang berupaya memusnahkan amaliyah ahlussunnah wal jama'ah.
Sehingga, jika mengaku warga NU, tentu harus bergerak bersama NU. Bukan dalam gerakan lain yang membunuh NU.
4. Ghirah (semangat)
Warga NU harus memiliki semangat keislaman yang tinggi.
Kita yakini bahwa NU adalah rumah besar kita. Rumahnya para ulama, kiyai, santri, dan bahkan seluruh masyarakat muslim Indonesia yang sebagian besarnya adalah masyarakat NU.
Kita yakini bahwa kita lahir sebagai orang NU, tumbuh besar sebagai orang NU, dan akan mati sebagai orang NU. Jangan ada keraguan dalam hati kita untuk merawat NU dan menetapkannya.
Kuatkan semangat kita..
Ujian dan cobaan yang kita hadapi saat ini sangatlah berat..
Berbagai fitnah dari luar maupun dari dalam sungguh kentara..
Jangan sekali kita lari, bahkan mengabaikan perjuangan ini..
Ini jihad kita..
Ini rumah kita..
Segala yang baik harus kita pertahankan..
Segala yang mesti dibenahi, harus kita benahi..
Karena ini rumah kita..
Nahdlatul Ulama..
Oleh: Rifkiyal Robani
Ya jabbaar.. Ya Qohhaar..
Hasbunalloh wa ni'mal wakiil.. Ni'mal maulaa wa ni'mannashiir.. Lahaula wa laa quwwata illa billahil aliyyil adziim..