Tradisi Silaturahmi dan Utaqo di Pesantren Darul Falah Cihampelas
Dakwah.web.id ~ Satu tradisi yang sudah rutin dilakukan oleh Pondok Pesantren Darul Falah Cihampelas Bandung Barat adalah melakukan silaturahmi akbar yang dilaksanakan pada tujuh hari setelah Idul Fitri. Jika pada umumnya kemeriahan lebaran idul fitri di berbagai daerah terasa pada tanggal satu syawal, maka di Pondok Pesantren Darul Falah kemeriahan itu lebih terasa pada tanggal 8 di bulan syawal, atau tujuh hari setelah momentum perayaan lebaran Idul Fitri.
Alasannya, karena pada umumnya setelah perayaan Idul Fitri sebagian masyarakat kembali melaksanakan puasa sunnah enam hari di bulan syawal. Dan pelaksanaan puasa sunnah tersebut biasanya dilaksanakan secara langsung pada tanggal 2 hingga tanggal 7 syawal. Sehingga pada tanggal delapan bulan syawal barulah momentum silaturahmi lebih dipertegas dan lebih leluasa, baik untuk jamuan makanan maupun untuk hal-hal lain yang sifatnya tidak mengganggu ibadah puasa masyarakat sebagaimana yang berlangsung di Pondok Pesantren Darul Falah Cihampelas.
Terlebih pada tanggal delapan di bulan syawal tersebut dilaksanakan pula shalat sunnah utaqo, yakni shalat sunnah delapan rakaat di bulan syawal. Sehingga masyarakat dari berbagai daerah termasuk santri, alumni, dan muhibbin yang ingin turut serta melaksanakan shalat sunnah utaqo berbondong-bondong datang ke Pesantren Darul Falah Cihampelas. Yang akhirnya suasana silaturahmi pun nampak lengkap dan penuh kebersamaan melengkapi kebahagiaan pasca lebaran Idul Fitri.
KH. Asep Burhanudin selaku sesepuh pondok pesantren Darul Falah Cihampelas dalam taushiyyahnya pada jum'at (24/7) mengingatkan kepada seluruh kaum muslimin akan pentingnya silaturahmi. Dimana silaturahmi adalah gerbang persatuan serta dapat menambah terhadap rezeki yang berkah. Beliau mengajak pada semua kalangan untuk tetap menjaga tali silaturahmi dan membudayakan rasa saling memaafkan. "Jangan ragu untuk senantiasa menjalin silaturahmi, banyak manfaat yang bisa kita dapatkan. Dan tentunya kita pun harus bisa saling memaafkan," ujarnya. (rm)
Alasannya, karena pada umumnya setelah perayaan Idul Fitri sebagian masyarakat kembali melaksanakan puasa sunnah enam hari di bulan syawal. Dan pelaksanaan puasa sunnah tersebut biasanya dilaksanakan secara langsung pada tanggal 2 hingga tanggal 7 syawal. Sehingga pada tanggal delapan bulan syawal barulah momentum silaturahmi lebih dipertegas dan lebih leluasa, baik untuk jamuan makanan maupun untuk hal-hal lain yang sifatnya tidak mengganggu ibadah puasa masyarakat sebagaimana yang berlangsung di Pondok Pesantren Darul Falah Cihampelas.
Terlebih pada tanggal delapan di bulan syawal tersebut dilaksanakan pula shalat sunnah utaqo, yakni shalat sunnah delapan rakaat di bulan syawal. Sehingga masyarakat dari berbagai daerah termasuk santri, alumni, dan muhibbin yang ingin turut serta melaksanakan shalat sunnah utaqo berbondong-bondong datang ke Pesantren Darul Falah Cihampelas. Yang akhirnya suasana silaturahmi pun nampak lengkap dan penuh kebersamaan melengkapi kebahagiaan pasca lebaran Idul Fitri.
![]() |
Jama'ah yang meluber di lapangan Pondok Pesantren Darul Falah |
![]() |
Suasana ramah tamah setelah selesai shalat Utaqo |
KH. Asep Burhanudin selaku sesepuh pondok pesantren Darul Falah Cihampelas dalam taushiyyahnya pada jum'at (24/7) mengingatkan kepada seluruh kaum muslimin akan pentingnya silaturahmi. Dimana silaturahmi adalah gerbang persatuan serta dapat menambah terhadap rezeki yang berkah. Beliau mengajak pada semua kalangan untuk tetap menjaga tali silaturahmi dan membudayakan rasa saling memaafkan. "Jangan ragu untuk senantiasa menjalin silaturahmi, banyak manfaat yang bisa kita dapatkan. Dan tentunya kita pun harus bisa saling memaafkan," ujarnya. (rm)