Antologi 4 Puisi: Menyudahi Silam, Sastra Antara, Morete Cinta, dan Dunia Kiri dan Kanan

Antologi 4 Puisi: Menyudahi Silam, Sastra Antara, Morete Cinta, dan Dunia Kiri dan Kanan
1.
Menyudahi Silam 
By: Zidny Ilma

Seperti derai dari pendar yang jatuh lunglai
kelana renjanaku mengurai sangsai, gontai
menyusuri kalender-kalender yang tak mengenal tanggal

di antara bening sunyi dan jenjang leher pagi
kupaguti duri-duri dan melolosinya dengan sembunyi
dari genang mataku, perempuan peram
memecah kaca-kaca silam
yang dihuni wajah-wajah muram dan bebayang legam

menyudahi segala koyak yang merancap
pada wajah bulan yang temaram kualihkan pandangan
kemudian merajut kepalan tangan di awang-awang

(2012)

*) Puisi ini dimuat dalam buku Antologi Puisi 100 Penyair Perempuan
***
Cianjur, 12 Juni 2015
Zidny Ilma. Penikmat sastra dan seni terutama puisi. Saat ini tinggal di kawasan Ponpes Al-Mashduqiyah Cibalok, Citalem, Cipongkor, Bandung Barat, Jawa Barat.
-------------------------

2.
Sastra Antara 
By: Maksalmina

Sastra itu
tak berkaki, namun mampu mendaki menara tinggi rahasia hati
tak berlengan, namun mampu menyelami dalamnya samudra kenangan
tak bermata, namun mampu membaca berjuta pemandangan jiwa
tak bertelinga, namun mampu mendengar angkasa suara rasa
tak berhidung, namun mampu mencium aroma cinta yang menggunung
tak bermulut, namun mampu bercerita tentang selangit aksara lembut
tak berotak, namun mampu berpikir melampaui halusnya jantung berdetak
tak berhati, namun mampu merasakan luasnya jagat raya mimpi

sastra adalah antara
yang mengantarkan jiwa menuju kedalaman rasa
***
Maksalmina. Pemuda kelahiran 1992 ini lahir dan besar di Pondok Pesantren Miftahul Huda Al-Musri' Cianjur. Tulisan-tulisannya bisa dilihat di fansfage facebooknya, Maksalmina Sastara.
-------------------------

3.
Morete Cinta
By: Rifqi Marzooqie

Bagaimana kuungkap cinta yang morete
Sedangkan jarak bersila tangan
Memakna sebiji keantagonisan
Hingga kasmaran tabu membisu

Bagaimana jika aku lantas menggila
Sedangkan kababaian asmara sudah menjiwa
Meronta membabi butakan makna
Meringis membenam-benamkan tangis

Aku malang melintang dalam malang
Dalam jarak yang entah memupuk rindu
Atau malah menimpuk syahdu
Aku layu

Aku ingin terus berbinar
Bersama satu cubitan genit
Aku ingin terus berpijar
Bersama meski hanya satu menit

Serasa aku tidak merasakan rasa
Selaksa aku tidak melaksanakan laksa
Kuncup seolah tiada mekar
Dijajah tanpa merdeka

Aku berjalan mencari dekat
Sedangkan kakiku kaku terikat
Mimpi-mimpi kegemesan asmaraku dibekap
Disekap dalam kebebasan yang pengap

Rinduku menziarahimu
***
Rifqi Marzooqie. Lahir di Bandung. Penyuka keindahan. Pernah belajar hidup di pesantren. Aktifitas sebagai guru madrasah.
-------------------------

4.
Dunia Kiri dan Kanan
By: Reza Fahlevi

Dunia kiri adalah dunia subsidi
Dunia kiri adalah dunia simulasi
Dunia kiri adalah dunia imajinasi
Dunia kiri adalah dunia ekspektasi
Dunia kanan adalah dunia kenyataan
Selamat datang dunia kanan
Dunia penuh tantangan dan petualangan
Merubah pandangan sesuai keadaan
Selamat datang kesenangan dan kesedihan dimana takan ada lagi tumpuan
***
Reza F Ahmad. Lahir di Bandung. Merupakan sarjana lulusan UIN Sunan Gunung Djati Bandung. Aktif di Keluarga Mahasiswa Kab. Bandung Barat dan merupakan demisioner PMII UIN SGD Bandung dengan pernah tercatat sebagai ketua rayon psikologi.
-------------------------
Komentar